إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا
وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِىَ لَهُ
وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ
.
Hadirin Jama'ah sholat Idul Fitri Rahimakumullah
اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِى جَعَلَ لِلْمُسْلِمِيْنَ عِيْدَ اْلفِطْرِ بَعْدَ صِياَمِ رَمَضَانَ
Sejak tadi malam telah berkumandang alunan suara takbir, tasbih, tahmid dan tahlil sebagai bentuk ungkapan rasa syukur kita kepada Allah SWT atas kemenangan besar yang kita peroleh setelah menjalankan ibadah shoum Ramadhan selama satu bulan penuh. Sebagai bentuk memenuhi seruan Allah Robb semesta alam :
وَلِتُكْمِلُوااْلعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُاللهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ ولَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
“Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.”
Baginda Rasulullah SAW bersabda:
اللهُ اَكْبَرْ اللهُ اَكْبَرْ وَ للهِ اْلحَمْدُ
Takbir kita tanamkan ke dalam lubuk hati sebagai pengakuan atas kebesaran dan keagungan Allah SWT, sedangkan selain Allah semuanya kecil semata. Kalimat tasbih dan tahmid, kita tujukan untuk mensucikan Allah Maha Raja, Robb Semesta Alam , dari segala bentuk perlakuan syirik ….. لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ.
Sementara tahlil kita lantunkan untuk memperkokoh keimanan kita bahwa Dia lah Dzat yang maha Esa dan maha kuasa. Seluruh alam semesta ini tunduk dan patuh kepada perintah-Nya.
اللهُ اَكْبَرْ اللهُ اَكْبَرْ وَ للهِ اْلحَمْدُ
Hadirin wal hadirot Jamaah Idul Fitri rahimakumullah
Setelah satu bulan penuh kita menunaikan ibadah shoum dan atas karunia-Nya pada hari ini kita dapat berhari raya bersama, maka sudah sepantasnya pada hari yang bahagia ini kita bergembira, merayakan sebuah momentum kemenangan dan kebahagiaan berkat limpahan rahmat dan maghfiroh-Nya sebagaimana yang tersurat dalam sebuah hadis Qudsi:
اِذَا صَامُوْا شَهْرَ رَمَضَانَ وَخَرَجُوْا اِلىَ عِيْدِكُمْ يَقُوْلُ اللهُ تَعَالىَ: يَا مَلاَئِكَتِى كُلُّ عَامِلٍ يَطْلُبُ اُجْرَهُ اَنِّى قَدْ غَفَرْتُ لَهُمْ فَيُنَادِى مُنَادٌ: يَا اُمَّةَ مُحَمَّدٍ اِرْجِعُوْااِلَى مَنَازِلِكُمْ قَدْ بَدَلْتُ سَيِّئَاتِكُمْ حَسَنَاتٍ فَيَقُوْلُ اللهُ تَعَالَى: يَا عِبَادِى صُمْتُمْ لِى وَاَفْطَرْتُمْ لِى فَقُوْمُوْا مَغْفُوْرًا لَكُمْ
Artinya: “Apabila mereka berpuasa di bulan Ramadhan kemudian keluar untuk merayakan hari raya kamu sekalian maka Allah pun berkata: 'Wahai Malaikatku, setiap orang yang mengerjakan amal kebajikan dan meminta balasannya sesungguhnya Aku telah mengampuni mereka'. Seseorang kemudian berseru: 'Wahai ummat Muhammad, pulanglah ke tempat tinggal kalian. Seluruh keburukan kalian telah diganti dengan kebaikan'. Kemudian Allah pun berfirman: 'Wahai hambaku, kalian telah berpuasa untukku dan berbuka untukku. Maka bangkitlah sebagai orang yang telah mendapatkan ampunan.”
اللهُ اَكْبَرْ (2x) وَ للهِ اْلحَمْدُ
Hadirin wal hadirot Jama`ah Idul Fithri yang berbahagia
Banyak pelajaran hukum dan hikmah, faidah dan fadhilah yang dapat kita petik di bulan suci ramadhan, untuk menjadi bekal dalam mengarungi kehidupan yang akan datang. Jika diibaratkan, Ramadhan adalah sebuah madrasah. 13 jam x 1bulan, mulai terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari kita dilatih, yang semula sesuatu itu halal menjadi haram. Makan dan minum yang semula halal bagi manusia di sepanjang hari, maka di bulan Ramadhan menjadi haram. Dan itu semua kita taati karena perintah dari Allah dan Rosulnya.
Apakah selepas ramadhan ketakwaan kita akan semakin dekat dengan ajaran Islam ataukah justru semakin jauh ?? hanya diri kita sendiri nanti yang akan membuktikan.
Oleh karena itu, ada empat pesan dan kesan Ramadhan yang sudah semestinya kita pegang teguh bersama susudah Ramadhan yang mulia ini.
1. Kesadaran Hukum
Ketika Allah SWT menyeru dengan firmannya :
$ygr'¯»t tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä |=ÏGä. ãNà6øn=tæ ãP$uÅ_Á9$# $yJx. |=ÏGä. n?tã úïÏ%©!$# `ÏB öNà6Î=ö7s% öNä3ª=yès9 tbqà)Gs?
Kita langsung merespon dengan penuh keimanan dan keikhlasan , karena kita sadar dan faham itu adalah perintah dari Allah yang harus kita laksanakan….kesadaran inilah yang harus kita pertahankan, setiap kali Allah menyeru, maka kita harus merespon dengan keimanan dan keikhlasan.
Ada 88 ayat yang di awali dengan seruan…Yaa ayyuhaladzina aamanuu…..sudah seberapa banyak dari 88 ayat yang sudah kita respon ?, untuk membuktikan bahwa kita termasuk orang yang bertakwa (taat patuh kepada seruan Allah)….Apabila kita hanya merespon sebagian ayat saja yang dianggap sesuai dengan selera kita, maka keimanan kita dipertanyakan….Hadirin yang berbahagia,…jangan seperti ahli kitab, mereka menjalankan Islam itu hanya sebagian-sebagian yang dianggap cocok dengan keadaan..…sebagaimana difirmankan Allah dalam AQ S. 2:85
§tbqãYÏB÷sçGsùr& ÇÙ÷èt7Î/ É=»tGÅ3ø9$# crãàÿõ3s?ur <Ù÷èt7Î/ 4 $yJsù âä!#ty_ `tBã@yèøÿt Ï9ºs öNà6YÏB wÎ) Ó÷ÅzÎûÍo4quysø9$#$u÷R9$# (
“Apakah kamu beriman kepada sebahagian Al kitab (kitab Allah) dan ingkar terhadap sebahagian yang lain? Tiadalah Balasan bagi orang yang berbuat demikian daripadamu, melainkan kenistaan dalam kehidupan dunia”.
اللهُ اَكْبَرْ (2x) وَ للهِ اْلحَمْدُ
Hadirin yang berbahagia,…..Kita perhatikan dari aspek hukum ini ..…di bulan Ramadhan kita begitu taatnya kepada ketentuan Allah dan Rosulnya untuk mengikuti aturan puasa yang tetah ditetapkan oleh Allah dan Rosulnya…karena kita faham kalau melanggar ketentuan Allah itu akan berakibat batalnya puasa dan juga berakibat dosa. Padahal kalau kita mau ketika kita lapar bisa kita makan ditempat yang tersembunyi yang orang lain tidak mengetahuinya, tapi kenapa itu tidak kita lakukan…. ? karena kita faham, kita sadar bahwa itu dapat membatalkan puasanya yang berakibat dosa, sehingga tidak kita perbuat hal yang seperti itu. Mampuhkah kita mempertahankan kesadaran hukum ini diluar bulan Ramadhan ??
Berapa banyak perintah Allah yang berhubungan dengan aspek hukum yang telah diperintahkan oleh Allah
dalam Al Quran yang tidak kita respon, bahkan dilanggar ?? sedangkan kita tahu Allah telah memperingatkan kita :
`tBur óO©9 Nà6øts !$yJÎ/ tAtRr& ª!$# y7Í´¯»s9'ré'sù ãNèd tbqßJÎ=»©à9$# ÇÍÎÈ
“Dan barang siapa yang tidak berhukum kepada apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang orang dzolim” (5 : 45)
Pernah terjadi suatu kasus di Medinah; “seorang yang beriman terjadi sengketa dengan orang yahudi, dan mengadukan perkaranya kepada Rosulullah SAW. Dan perkaranya dimenangkan oleh orang Yahudi, orang yang beriman itu tidak puas dengan keputusan Rosulullah, kemudian dia mendatangi ahli hukum yang dulu menjadi hakim di zaman jahiliyah”…..???....Masya Allah….seorang yang beriman tidak percaya kepada keputusan Rosulullah….terus siapa yang bisa lebih adil dari Allah dan Rosulnya ???...
öNs9r&ts?n<Î)úïÏ%©!$#tbqßJãã÷töNßg¯Rr&(#qãYtB#uä!$yJÎ/tAÌRé&y7øs9Î)!$tBurtAÌRé&`ÏBy7Î=ö6s%tbrßÌãbr&(#þqßJx.$yÛtFtn<Î)ÏNqäó»©Ü9$#ôs%ur(#ÿrâÉDé&br&(#rãàÿõ3t¾ÏmÎ/ßÌãurß`»sÜø¤±9$#br&öNßg¯=ÅÒãKx»n=|Ê#YÏèt/ÇÏÉÈ
“Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang mengaku dirinya telah beriman kepada apa yang diturunkan kepadamu dan kepada apa yang diturunkan sebelum kamu ? mereka hendak berhakim kepada thaghut, Padahal mereka telah diperintah mengingkari Thaghut itu. dan syaitan bermaksud menyesatkan mereka (dengan) penyesatan yang sejauh-jauhnya”.
اللهُ اَكْبَرْ (2x) وَ للهِ اْلحَمْدُ
Hadirin yang berbahagia …. Hukum siapakah yang lebih baik ??
أَفَحُكْمَ الْجَاهِلِيَّةِ يَبْغُونَ وَمَنْ أَحْسَنُ مِنَ اللَّهِ حُكْمًا لِقَوْمٍ يُوقِنُونَ
“Apakah hukum Jahiliah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin?” ( 5 : 50)
Hadirin wal hadirot Rohimakumullah :
Mari kita tingkatkan kesadaran Hukum, agar hidup kita penuh dengan rahmat dan maghfiroh Allah, kita taati perintah Allah, agar hidup sesuai dengan syariat yang telah Allah turunkan
¢OèO y7»oYù=yèy_ 4n?tã 7pyèΰ z`ÏiB ÌøBF{$# $yg÷èÎ7¨?$$sù wur ôìÎ7®Ks? uä!#uq÷dr& tûïÏ%©!$# w tbqßJn=ôèt ÇÊÑÈ
“Kemudian Kami jadikan kamu berada di atas suatu syariat (peraturan) dari semua urusan itu, maka ikutilah syariat itu dan janganlah kamu ikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak mengetahui”.
(18 : 45)
اللهُ اَكْبَرْ (2x) وَ للهِ اْلحَمْدُ
Hadirin yang berbahagia
2. Kesadaran membaca dan mentadaburi Al Qur an
Bulan Ramadhan bulan diturunkannya Al Qur an
ãökytb$ÒtBuüÏ%©!$# tAÌRé& ÏmÏù ãb#uäöà)ø9$# Wèd Ĩ$¨Y=Ïj9
“Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Qur an sebagai petunjuk bagi manusia “
Dibulan ramadhan kita giat dengan tadarus/membaca Al Qur an ada yang sampai 1x / 2x khatam . .…kesadaran ini yang harus kita pupuk dan kita pertahankan, membaca Al Qur an dan harus menjadi pembiasaan, sabda Rosulullah bahwa Surga itu bertingkat tingkat, tergantung seberapa banyak hapalan Al Qur annya….Hadirin yang berbahagia….Al Quran tidak cukup hanya dibaca saja, tapi harus di tadaburi, difahami isi dari Al Quran, sehingga AQ akan menjadi Hudan, petunjuk dalam kehidupan kita, apabila AQ hanya dibaca tapi tidak kita fahami, bagaimana AQ akan menjadi petunjuk ?
AQ harus menjadi penuntun dalam hidup kita, insya Allah kita tidak akan sesat dalam hidup ini, baginda Rosulullah SAW pernah bersabda dalam sebuah hadist :
عن جا بر عن ا لنبى ص م قا ل : ُثمَ القرْأن شَا فِعُ مُشَفَعُ وَمَا حِلُ مُصَدَقُ مَن جَعَلَهُ اُمَا مَهُ قَادَهَ اِلَى الجَنَةِ وَمَن جَعَلَهُ خَلفَ ظَهرِهِ سَاقَطَهُ اِلَى النَا ر
Dari Jabir Nabi saw bersabda : “ Al Qur’an adalah pemberi syafaat yang syafaatnya diterima, Al Qur’an sebagai penuntut yang tuntutannya dibenarkan, Barang siapa yang menjadikan Al Qur’an didepannya (sebagai landasan hidupnya), maka Al Qur’an akan menuntunnya ke syurga, Barang siapa yang menjadikan Al Qur’an dibalik punggungnya, maka Al Qur’an akan mendorongnya ke neraka“
(HR. Ibnu Hiban)
Hadirin yang berbahagia :
Allah akan membimbing orang orang yang bertaqwa dengan Al Qur an dengan penuh keridhoannya menuju jalan keselamatan sebagaimana difirmankan Allah dalam AQ S. Almaa-idah : 16
Ïôgt ÏmÎ/ ª!$# ÇÆtB yìt7©?$# ¼çmtRºuqôÊÍ@ç7ßÉO»n=¡¡9$# Nßgã_Ì÷ãur z`ÏiB ÏM»yJè=à9$#n<Î) ÍqY9$# ¾ÏmÏRøÎ*Î/ óOÎgÏôgtur 4n<Î):ÞºuÅÀ 5OÉ)tGó¡B ÇÊÏÈ
“Dengan kitab Itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keredhaan-Nya ke jalan keselamatan, dan (dengan kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya, dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus.”
Orang yang bertaqwa hidupnya akan dibimbing dengan hidayah Allah melalui AQ, untuk itu Al Qur an harus menjadi bacaan sehari hari, ketika kita mendapatkan masalah, maka Allah berikan solusi melalui wahyu.
Jangan sampai kita jauh dengan Al Qur an, kalau kita jauh dari Al Qur an, bahkan membelakangi, cuek terhadap AQ, maka Al Qur an akan mendorong ke neraka وَمَن جَعَلَهُ خَلفَ ظَهرِهِ سَاقَطَهُ اِلَى النَا ر ... hidup menjadi sempit dan nanti di akhirat akan menjadi orang yang buta, Karena jauh dan cuek dengan Al Qur an
ô`tBur uÚtôãr& `tãÌò2Ï ¨bÎ*sù¼ã&s! Zpt±ÏètB%Z3Y|ʼçnãà±øtwUur uQöqtÏpyJ»uÉ)ø9$# 4yJôãr& ÇÊËÍÈ tA$s% Éb>u zOÏ9 ûÓÍ_s?÷|³ym4yJôãr& ôs%uràMZä. #ZÅÁt/ ÇÊËÎÈ
124. dan Barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku (yaitu AQ) , Maka Sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam Keadaan buta".
125. berkatalah ia: "Ya Robbku, mengapa Engkau menghimpunkan aku dalam keadaan buta, padahal aku dahulunya adalah seorang yang melihat?" (Thaahaa 20 : 124-125)
Rosulullah SAW pernah mengadu kepada Allah terhadap kaum yang meninggalkan Al Qur an
tA$s%ur ãAqߧ9$# Éb>t»t ¨bÎ) ÍGöqs% (#räsªB$# #x»ydtb#uäöà)ø9$# #YqàfôgtB ÇÌÉÈ
“Berkatalah Rasul: "Ya Robbku, Sesungguhnya kaumku menjadikan Al Quran itu sesuatu yang tidak ditinggalkan".
اللهُ اَكْبَرْ (2x) وَ للهِ اْلحَمْدُ
Hadirin Yang berbahagia :
3. Kesadaran Mengendalikan Hawa nafsu
Selama sebulan penuh kita telah di tarbiyah agar dapat melawan hawa nafsu…..menahan amarah, memaafkan kesalah orang lain, bicara jujur, taat patuh hanya kepada Allah saja……
Dalam kehidupan ini banyak keinginan keinginan yang datang dari dalam dirinya sendiri atau yang datang dari luar dirinya, yang kadang tidak berkesesuaian dengan kitab Allah, disinilah kita harus mampu mengendalikan diri kita agar sesuai dengan petunjuk Allah, kita sudah ditarbiyah selama sebulan untuk dapat menahan dan mengendalikan hawa nafsu kita dari segala perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh Agama, kita di didik untuk taat dan patuh kepada aturan Allah…………
Kalo kita bandingkan shoumnya Rosulullah SAW dan para sahabat di bulan ramadhan bukan hanya melawan hawa nafsu saja tapi juga melawan orang orang kafir yang akan menghancurkan Islam, perang Badar terjadi di bulan Ramadhan,
Sampai Rosulullah memohon kepada Allah, kemudian beliau menghadap kiblat sambil mengangkat tangan, beliau berdoa :
"Ya Allah, penuhilah untukku apa yang Kau janjikan kepadaku. Ya Allah, berikan apa yang telah Kau janjikan kepadaku. Ya Allah, jika Engkau biarkan pasukan Islam ini binasa, tidak ada lagi yang menyembah-Mu di muka bumi ini." (HR. Muslim dan Ahmad)
"Ya Allah, penuhilah untukku apa yang Kau janjikan kepadaku. Ya Allah, berikan apa yang telah Kau janjikan kepadaku. Ya Allah, jika Engkau biarkan pasukan Islam ini binasa, tidak ada lagi yang menyembah-Mu di muka bumi ini." (HR. Muslim dan Ahmad)
Alhamdulillah perang Badar, perang yang pertama kali dalam sejarah Islam melawan kaum Musyrikin Mekah dimenangkan oleh pasukan Islam, hingga kita sekarang ini mendapatkan anugrah Islam yang dapat menyelamatkan hidup kita di dunia dan di akhirat, ini semua berkat perjuangan Rosulullah SAW dan para shahabat
اللهُ اَكْبَرْ (2x) وَ للهِ اْلحَمْدُ
Hadirin yang berbahagia
Hari ini kita tidak sedang berperang melawan musuh, perang dalam arti tempur, tapi hari ini kita sedang melawan segala keinginan keinginan yang tidak berkesesuaian dengan kitab Allah dan SR yang harus kita kalahkan
Hadirin yang berbahagia :
Dalam diri manusia terdapat dua kekuatan yang saling tarik menarik mempengaruhi jiwa kita yaitu Fujuroha wa taqwaha, apabila yang mendominasi adalah kebenaran, maka akan mebawa hidup ini kejalan kebahagiaan dan ketakwaan, tapi apabila yang mendominasi itu adalah kebatilan, maka hidup akan tersesat, dan jauh dari rahmat Allah SWT…..seseorang masuk surga karena Rahmat Allah…
Allah telah mengilhamkan pada seseorang yang mengarah kepada kebaikan dan yang mengarah kepada jalan kefasikan :
“Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya. Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu, dan Sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.” ( 91 : 8-10 )
Semoga kita termasuk orang yang senantiasa memelihara diri dari kesucian jiwa kita, dan dari perbuatan perbuatan dosa yang akan menjerumuskan kedalam azab Allah…..
اللهُ اَكْبَرْ (2x) وَ للهِ اْلحَمْدُ
4. Kesadaran Sosial
Sebulan penuh kita jalankan ibadah puasa cobaan demi cobaan kita lewati…. pernahkah kita memperhatikan aspek social Ramadhan, semua orang pernah merasa kenyang tapi tidak semuanya pernah merasakan lapar.
Allah SWT telah memperingatkan kepada kita untuk memperhatikan anak yatim dan fakir miskin dan Allah mengancam bagi mereka yang mengabaikan tetangga kita, yang kondisi ekonominya terpuruk, jangankan buat melanjutkan sekolahnya buat makan saja susah, maka yang seperti ini mereka mendustakan agama Allah sebagaimana difirmankan Allah dalam Surat Al Ma’un….(107 : 1-4)
Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama Allah ? Itulah orang yang menghardik anak yatim, dan tidak menganjurkan memberi Makan orang miskin. Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat,
Bagi mereka yang tidak peduli dengan kehidupan social kemasyarakatan diancam oleh Allah sebagai orang yang mendustakan Agama Allah, bahkan Neraka wel bagi mereka yang sholat….
Mudah mudahan puasa yang kita jalankan sebulan penuh itu dapat membentuk jiwa jiwa social …..aamiin YaRobbal ‘alamiin…
اللهُ اَكْبَرْ (2x) وَ للهِ اْلحَمْدُ
Ma’asirol Muslimin wal Muslimat sidang iedul Fitri Rohimakumullah :
Akhirnya mari kita munajat kehadhirat Ilahi Robbi, agar kiranya Allah Aja wajalla mengabulkan permohonan kita bersama,
“Ya ALLah, Ya Malikul Kuddus, maha raja langit dan bumi ......Inilah kami, telah sebulan kami haus dan dahaga, telah kami lawan nafsu nafsu kami, kini kami datang ya ALLah, mengagungkanMu, membesarkanMu, memujiMU, ampuni kami Ya ALLah, Rahmati kami Ya ALLah, bimbing kami menuju keridhoanmu, kasihani ke dua orang tua kami, sayangi anak anak kami .....
Kami lelah Yaa Allah, berhadapan dengan kemelut bumi yang kian menyesak dada, kepahitan hidup, pertengkaran, pertempuran dan pembataian muslim telah menjadi berita harian…..... punggung punggung kami telah payah memikul beban dunia, kami sadar ya ALLah tak sanggup lagi kami hadapi ini seorang diri, Turunkan Ya ALLah bantuanMu, berikan kepada kami dengan KekuatanMu.”
Iyya ka na’budu wa iyya ka nasta’iin, ihdinash shiroothol mustaqiim. shiroothol ladziina an’amta ‘alaihim ghoiril maghdhuubi ‘alaihim waladh dhoolliin.
Hanya kepadamu Yaa ALLah kami mengabdi, hanya kepadaMu yaa ALLah kami memohon pertolongan.
Tunjuki kami yaa ALLah, pada jalan yang lurus. Telah menjadi pilihan hidup kami, telah jadi tekad kami, kami ingin bersama dengan orang yang telah engkau anugrahi nikmat. Minannabiyyiina, washiddiqiina, wasyuhadaa-i wash shoolihiin .
Yaa Robbanaa …. Kami ingin bersama para nabi, dengan mereka yang bekerja keras bersungguh sungguh pantang menyerah menegakkan DienMu , kami berfihak pada mereka yang rela menjadi tumbal kebenaranMu , kami ingin menyertai mereka yang sholeh Ya ALLah. Dan janganlah Engkau masukkan kami Ya ALLah, janganlah Engkau jadikan kami termasuk mereka yang kau murkai, mereka yang ingkar, yang melawan AturanMu. Jangan pula Engkau jadikan Kami termasuk mereka yang sesat, yang salah dalam menafsirkan kehendakMu, yang terombang ambing, oleh keinginan keinginan hawa nafsu
Ya ALLah Ya Malik yang menguasai kerajaan Langit dan Bumi, Ya ALLah kekuasaanMu tak terkalahkan, Bila kami kalah lagi oleh bisikan Iblis, bisikan syaithon, maka musuh musuh kami, akan tertawa karenanya. Bila kami jatuh berlumur dosa lagi, maka kekasihmu, Nabi Muhammad SAW, akan kecewa karenanya. Engkau tidak akan membiarkan kekasihmu kecewa, Engkau tak akan beri peluang syetan syetan gembira. Dari itu, ini tangan kami yang lemah Ya ALLah, Ini jiwa kami yang gampang tergoda Ya ALLah, lindungi kami Yaa ALLah, jauhkan kami dari dosa, dan dari makshiyyat, seperti engkau jauhkan masyrik dan maghrib ..........
Yaa ALLah telah berat punggung ini memikul dosa, tak mungkin kami selamat di atas titian ..... tanpa rahmat dan kasihMu..
آمِين يَا رَبَّ العَا لَمِيْنَ
والحمد لله رب العا لمين
والسلام عليكم ورحمة الله وبركا ته
Post a Comment