-->

0
Membuka Lembaran Hidup Baru  sering dikaitkan dengan hidup baru seperti saat kita baru kuliah, baru menikah, baru masuk ke perusahaan baru, baru pindah ke rumah baru, memasuki tahun baru, setelah Idul Fitri, dan sebagainya. Ya, itu bisa dikatakan lembaran hidup baru, namun bukan hanya itu. Anda bisa membuka lembaran baru Anda setiap hari. Ya, setiap hari.

Lembaran hidup baru bukan berarti sekedar hidup yang baru atau hidup yang berbeda dengan yang sebelumnya. Membuka lembaran hidup baru bukan hanya setelah terjadi perubahan, justru membuka lembaran hidup baru adalah momen perubahan ke arah hidup yang lebih baik. Bukalah lembaran hidup baru setiap hari agar Anda mendapatkan momen perubahan setiap hari yang artinya perbaikan diri setiap hari.
Membuka Lembaran Hidup Baru Artinya Menutup Lembaran Lama
Tidak peduli bagaimana kelamnya masa lalu, hidup dipenuhi dosa dan kegagalan demi kegagalan, Anda bisa menatap masa depan yang lebih baik. Kita harus menutup lembaran lama agar tidak menjadi beban dan memberatkan langkah kita di masa depan. Jika kita terus menatap lembaran lama, maka kita tidak akan ada waktu untuk membuka lembaran baru yang justru ini yang terpenting bagi hidup kita karena kita hanya melangkah ke depan.

Bagaimana pun dosa kita membumbung setinggi gunung, namun Allah Maha Pengampun, jika kita benar-benar taubat, insya Allah, Allah akan mengampuni dosa kita. Sudah banyak dalil-dalil yang menjelaskan bahwa Allah akan mengampuni semua dosa kita.

Karena sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang”. (QS. Al-Hujurat: 12)

Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. (QS. Al-Zumar: 53)

Bahkan jika kita melakukan dosa syirik, kemudian kita berhenti dari kesyirikan tersebut dan berubah mentauhidkan Allah, maka dosa kita pun akan diampuni.

Dan orang-orang yang tidak menyembah tuhan yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barang siapa yang melakukan demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa (nya), (yakni) akan dilipat gandakan azab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu, dalam keadaan terhina,kecuali orang-orang yang bertobat, beriman dan mengerjakan amal saleh; maka kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. (QS. Al-Furqan: 68-70)

Kuncinya adalah saat kita mati, kita tidak lagi menyekutukan Allah

Siapa yang mati sedangkan ia tidak menyekutukan Allah dengan apapun juga, pasti ia masuk surga. Siapa yang mati dalam keadaan menyekutukan Allah dengan sesuatu, pasti masuk neraka.” (HR. Muslim)

Jadi, menutup lembaran lama dari dosa-dosa ialah dengan bertaubat yang sebenar-benarnya. Kemudian menutup lembaran lama dari kegagalan demi kegagalan ialah dengan melakukan evaluasi atau muhasabah dan memaafkan diri sendiri atau siapa pun yang terlibat atas kegagalan tersebut.

Menjadikan Masa Lalu Sebagai Bekal Masa Depan

 

Kita menutup lembaran lama agar tidak lagi menjadi beban, namun bukan berarti kita tidak memanfaatkan masa lalu karena semua itu pasti ada hikmahnya bagi kita. Keberhasilan masa lalu, maka lanjutkan dan tingkatkan di masa depan. Kalau pun itu kesalahan dan kegagalan, maka ambilah hikmahnya dan jadikan sebagai bekal untuk masa depan kita. Hikmah dari masa lalu akan menjadikan kita lebih bijak dan pintar dalam mengambil keputusan saat ini.

Tekadkan dan Bertawakal Kepada Allah

 

“Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya”. (QS.Ali ‘Imraan:159)

 

Tekadkan Anda untuk hidup lebih baik. Tekadkan untuk meraih pencapaian-pencapaian luar biasa. Tekadkan untuk meraih prestasi gemilang. Tekadkan untuk memberikan kontribusi kepada sesama. Tekadkan ….

 

Kemudian bertawakallah kepada Allah.

Menarik disini, bahwa tawakal diletakan setelah tekad (azam). Artinya tawakal bukan hanya diletakan setelah ikhtiar, tetapi juga setelah kita bertekad agar urusan kita menjadi mudah karena pertolongan Allah.

Jika Allah menolong kamu, maka tak adalah orang yang dapat mengalahkan kamu; jika Allah membiarkan kamu (tidak memberi pertolongan), maka siapakah gerangan yang dapat menolong kamu (selain) dari Allah sesudah itu? Karena itu hendaklah kepada Allah saja orang-orang mukmin bertawakkal. (QS.Ali ‘Imraan:160)

(disalin dari: motivasi-islam.com)
=============================================================


Ponpes Al Ikhwan menerima Zakat, Infaq, Shadaqoh dari Bapak/Ibu sekalian yang muhsinin.
Dana yang terkumpul akan dialokasikan untuk biaya hidup serta pendidikan anak-anak yatim piatu dan dhuafa, serta operasional pondokan sehari-hari. 
Kami menghaturkan "jazakumullah khairan katsir" kepada para donatur yang telah menyalurkan zakat, infaq dan shadaqohnya melalui Pondok Pesantren Al Ikhwan Setu Bekasi. Semoga apa yang telah dikeluarkan akan menjadi penyempurna sekaligus pelengkap amal sholih yang akan dilipatgandakan pahalanya oleh Allah SWT. In sya Allah.

Lebih lanjut Klik Disini!
Next
This is the most recent post.
Previous
Older Post

Post a Comment

 
Top

Adblock Detected

Like this blog? Keep us running by whitelisting this blog in your ad blocker

This is how to whitelisting this blog in your ad blocker

Thank you

×

Adblock Detected

Like this blog? Keep us running by whitelisting this blog in your ad blocker

This is how to whitelisting this blog in your ad blocker

Thank you

×